TUGAS
MANAJEMEN STRATEGI POLYTRON
DOSEN
: MOCHAMAD EDRIS
ANALISIS
FAKTOR-FAKTOR INTERNAL (IFAS) DAN
EKSTERNAL
(EFAS) PADA POLYTRON
Strategi perusahaan mencerminkan penilaian manajemen terhadap situasi dan
pilihannya tentang bagaimana mengejar tujuan perusahaan. Strategi bisa
diuraikan dalam beberapa cara. Sebagai contoh, strategi bisa dijelaskan sebagai
lima faktor situasi ekonomi perusahaan (Porter, 1985), yaitu: penyuplai,
pembeli, pengganti, pelanggan potensial, dan persaingan di kalangan pesaing
yang ada. Dalam pemasaran, strategi bisa dijelaskan sebagai pilihan dari 4P:
Product (produk), Price (harga), Promotion (promosi), dan Place (tempat), yakni
produk mana yang harus dihasilkan perusahaan; dan bagaimana harus
didistribusikan (Kottler, 2000). Sedangkan dari segi input perusahaan, strategi
operasi adalah pilihan rantai suplai perusahaan termasuk manajemen rantai terhadap
sumber-daya dan kapabilitas-kapabilitas. Pilihan strategi untuk perusahaan anda
selalunya adalah sebuah pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan perusahaan
pada situasinya untuk memenuhi tujuan efisiensi dan efektifitasnya.
The polytron corporation adalah perusahaan elecktronik terbesar indonesia.
Merupakan bisnis internasional yang terletak di asia tenggara, semua kesatuan
merk polytron, termasuk polytron (perusahaan elektronik terbesar di asia
tenggara), polytron Heavy Industries (salah satu shipbuilders terbesar
di asia tenggara), dan polytron Engineering & Construction
(perusahaan kontraktor global utama). Dimanapun Anda berada, di
tengah keramaian jalan raya atau dalam kenyamanan rumah Anda,polytron adalah
bagian dari kehidupan Anda. Sebagai pemimpin global, polytron ada di garis
terdepan perubahan, mengantisipasi apa yang diinginkan oleh pelanggan di
seluruh dunia pada hari esok. Dengan penjualan bersih yang terus meningkat,
pada tahun 2010 mencapai angka $ 174,2 juta dengan aset dan kewajiban total
pada tahun 2010 sebesar $ 302,9 juta dan $ 192,7 juta. Memperkerjakan 20.000
karyawan yang tersebar diseluruh asia tenggara, memanfaatkan kekuatan revolusi
digital untuk menciptakan terobosan produk dan layanan yang akan membawa
konsumen dan bisnis di luar imajinasi mereka.
Di polytron, prinsip bisnis polytron
menjadi dasar dari setiap keputusan yang dibuat, diantaranya: Prinsip memenuhi
hukum dan standar etika, prinsip menghargai konsumen, pemegang saham dan
karyawan, prinsip tanggung jawab secara sosial sebagai warga korporat, prinsip
menjaga budaya organisasi yan bersih, prinsip peduli akan lingkungan,
kesehatan, dan keamanan.
Berawal dari bisnis ekspor kecil di kudus, indonesia, polytron telah tumbuh
menjadi salah satu perusahaan elektronik terkemuka di asia tenggara, dengan
spesialisasi pada media dan peralatan digital, semikonduktor, memori, dan
integrasi sistem. Kini proses dan produk inovatif dan berkualitas polytron
telah diakui di asia tenggara. Itu semua menjadi tonggak utama dalam sejarah polytron,
menunjukkan bagaimana perusahaan ini telah mengembangkan jajaran dan pencapaian
produknya, meningkatkan pendapatan dan saham pasarnya, dan mengikuti misinya
untuk memberikan hidup yang lebih baik bagi pelanggan di seluruh dunia.
SEJARAH PT HIT KUDUS (POLYTRON)
POLYTRON adalah
perusahaan terbesar dan terkemuka dibidang elektronik di Indonesia. Kekuatan dari POLYTRON ada pada kualitas
suara dan desainnya.POLYTRON memiliki 2 pabrik masing-masing di Kudus seluas
70.000 m2 dan di Sayung Semarang 130.000 m2 (merupakan pabrik lemari es
terbesar di Jawa Tengah) dengan karyawan lebih dari 6.000 orang, 11 kantor
perwakilan, 5 authorized dealer, 50 service centre yang meliputi seluruh
Indonesia.Sejarah Polytron dimulai
pada tanggal 16 Mei 1975, saat pemilik pabrik rokok PT Djarum Kudus mendirikan
perusahaan dengan nama PT Indonesia Electronic dan Engineering dengan
penyertaan modal sebesar Rp. 50 juta untuk memproduksi barang elektronika.
Sebagai industri rokok yang berekspansi ke industri elektronika, sejak awal
pemilik perusahaan tidak mau melibatkan pihak maupun modal asing.
Sejak berdiri
perusahaan ini tidak memiliki prinsipal sehingga tidak harus membayar royalti
pada setiap produk yang dihasilkan.Tahun 1977, perusahaan merekrut 14 perempuan
lulusan SMEA dan SMA untuk dilatih menyolder dalam usaha merakit komponen
menjadi rangkain produk elektronika. Didatangkanlah komponen-komponen
elektronika dari Singapura sebagai bahan training 14 karyawan tersebut.Setelah cukup belajarnya, pada tahun 1977 pabrik di Kudus
ini mulai mendatangkan komponen dari Belgia untuk memulai proses alih teknologi
dari Philips-MBLE Belgia. Diluncurkanlah
produk televisi pertama mereka dengan merek Polytron. Tapi televisi pertama
mereka ini gagal di pasaran karena ukuran televisinya yang besar dan masih
memerlukan kotak speaker sehingga tidak menarik pembeli yang ingin produk yang
praktis. Di sinilah pabrik ini mengalami kegagalan dalam pemasaran. Produk
mereka ditolak oleh toko-toko elektronika bahkan sang dirut pernah diusir oleh
toko kala menawarkan Polytron ini. Tapi menyadari bahwa mereka adalah pabrik
rokok yang ingin menguasai industri elektronika, makanya mereka bersedia
menjalani masa-masa sulit itu sebagai kesempatan untuk belajar.Dari
teknologi Eropa mereka beralih ke teknologi Hongkong. Dari komponen-komponen yang diimpor dari Hongkong mereka
meluncurkan televisi hitam putih 20 inchi. Saat itu pula mereka membuka lembaga
riset dan pengembangan sendiri sehingga sejak itu mereka menjadi pabrik
elektronika dengan desain produk yang diciptakan sendiri. Alih teknologi
televisi juga didapat dari kerjasama mereka dengan perusahaan televisi Salora
dari Finlandia (saat ini bernama Nokia).Nama perusahaan kemudian berubah dari
PT Indonesia Electronic dan Engineering menjadi PT Hartono Istana Electronics,
dan di tahun 2000 berubah lagi menjadi PT Hartono Istana Teknologi. Seiring
dengan perubahan namanya, perusahaan ini sudah berhasil mengembangkan teknologi
televisi berwarna hemat energi (40 Watt) dengan ukuran 17, 20 dan 26 Inchi.
Bahkan mereka mampu menghasilkan televisi dengan daya 20 watt saja, yang
diklaim sebagai yang pertama di dunia. Sekarang, Polytron juga mulai mengekspor
produknya walau harus merubah bendera supaya diterima pasar lokal Eropa.Polytron
dan Perjuangan Industri NasionalMELIHAT atau mendengar merek Polytron,
boleh jadi yang terbayangkan adalah produk elektronik dari luar negeri.
Padahal, sesungguhnya Polytron lahir di Tanah Air, di Kudus, Jawa Tengah
(Jateng), yang kemudian menembus pasar Eropa, ASEAN, Timur Tengah, dan
Australia. Bahkan, Polytron bisa dikatakan kini tinggal satu-satunya produk
nasional-tanpa prinsipal-yang masih bertahan, setelah melalui perjuangan
panjang dan gelombang pasang surutnya industri elektronik nasional. Kompas/andi
suruji Menurut yang punya merek, Polytron merupakan gabungan dua kata, yaitu
poly yang berarti banyak, dan tron diambil dari kata elektronik. Jadi, Polytron
diartikan sebagai kumpulan (banyak) elektronik. Barang elektronik, seperti
produk audio, video, kulkas, mesin pengatur suhu udara (AC), dan pompa air
merek Polytron sebenarnya lahir dari tangan putra-putri Indonesia di Kudus,
Jateng, yang diakui pemiliknya kini menguasai 15 persen pangsa pasar produk
elektronik nasional untuk produk sejenis.
Visi, misi dan tujuan polytron adalah sebagai
berikut :
1. VISI
Visi dari polytron adalah “Memimpin
pergerakan konvergensi digital.”.
polytron meyakini bahwa melalui
inovasi teknologi saat ini, polytron akan menemukan solusi yang diperlukan
untuk menghadapi tantangan hari esok. Teknologi membuka kesempatan—bagi bisnis
untuk tumbuh, bagi warga negara di pasar yang sedang berkembang untuk hidup sejahtera
dengan memasuki tahap ekonomi digital, dan agar masyarakat dapat menemukan
peluang baru. Tujuan polytron adalah mengembangkan teknologi yang inovatif dan
proses efisien yang menciptakan pasar baru, memperkaya hidup semua orang, dan
terus menjadikan polytron sebagai pemimpin digital yang terpercaya.
7 AT KIAT KITA
1.Hebat Citra 6.Sehat Pribadi
2.Pesat Teknologi 7.Kuat potensi
3.Cermat Mutu
4.Hemat Biaya
5.Tepat Delevery
2. MISI
Misi dari polytron adalah Menjadi “d
igital -e Company” yang terbaik
Kebijakan
Perusahaan
1.POLYTRON,MERK INDONESIA KELAS
DUNIA
2.INOVASI melalui kreatifitas
3.MARKET LEADER bagi setiap produk
4.IMPROVEMENT terus menerus secara
proaktif
5.BENAR sejak awal
6.KEPUASAN PELANGGAN melalui
refleksi yang mendalam
7.SUMBER DAYA MANUSIA yang
tahu-terampil-terpercaya-terwariskan(4T)
3. TUJUAN
1. Market leader number one
in sales, volume, and market share. Yakni menjadi pemimpin
pasar dalam bisnis elektronik dengan volume penjualan nomor
satu.
2.Best distribution
network, yakni memiliki jaringan distribusi yang luas
3.Mengembangkan teknologi yang inovatif dan proses efisien
yang menciptakan pasar baru
4.Terus menjadikan polytron sebagai pemimpin digital yang terpecaya
A. MARKETING
MIX PERUSAHAAN
1. Produk
Polytron lebih memilih untuk
memciptakan produk-produk high-end yang tentu saja menawarkan stylish
best-practice products. Produk-produk tersebut antara lain :
DRAM, SRAM, Flash memory, CDMA
mobile phones, TFT-LCDs, Computer monitors, Big-screen TVs, VCRs, DVD players,
MP3 players, Microwave ovens, dan lain-lain
2. Price
polytron lebih menekankan pada kualitas
produk, sehingga penentuan harga ditetapkan berdasarkan pada tingkat kualitas
masing-masing produk tersebut.
3. Place
Berhubungan dengan pendistribusian
produk kepada konsumen, polytron tidak lagi menggunakan outlet-outlet
distribusi yang murah seperti Wal-Mart dan Target, melainkan mempercayakannya
pada level yang lebih tinggi polytron upmarket seperti Best Buy dan Circuit
City.
4. Promotion
Dalam rangka rebranding, polytron
telah mengurangi 55 agency periklanan dan hanya memusatkannya pada satu
perusahaan. polytron menandatangani kontrak $ 400 juta dengan Madison Avenue
firm, Foote, Cone & Belding Worldwide. Perusahaan tersebut bertugas untuk
menciptakan sebuah global brand image untuk polytron yaitu sebagai
pembuat stylish best-practice products.
B. ANALISIS
INTERNAL PERUSAHAAN
Perusahaan berfokus pada lima aspek
utama, yaitu:
1.
Hardware
polytron lebih menekankan
untuk memproduksi Hardware dan
memilih untuk tidak mengembangkan kepemilikan software dan
konten seperti musik, film dan video games. Meskipun
software dinilai mempunyai profit margin yang lebih besar dan siklus hidup yang
lebih lama. Namun, strategi polytron adalah focus pada hardware dan
perangkatnya dan berkolaborasi dengan provider konten ketika sudah tepat.
2.
Integrasi
vertical
Polytron melakukan outsource ke external supplier
dan lebih serius pada kegiatan manufaktur yang mandiri. polytron
berpikir bahwa dengan menguasai manufaktur yang
mandiri, maka akan dapat menghasilkan advanced
products. Oleh karena itu polytron pun berani
menginvestasikan dananya untuk pabrik chip.
polytron sangat cerdik
mencegah komoditas supaya tidak terjebak, yaitu dengan
mengkostumisasi/mengkombinasikan produksi sebanyak
mungkin. Sebagai contoh sebagian dari memori chip
yang diproduksi adalah special order untuk Dell, Microsoft
bahkan Nokia. Sebagai hasilnya, harga rata-rata polytron adalah 17%
diatas level industri. Begitu pula pada pasar telepon seluler.
Sementara rata-rata bisnis elektronik lainnya melakukan outsource pada
manufaktur dan focus pada core competencies nya, polytron
lebih fokus pada manufaktur sebagai kompeten
utamanya.
3.
Digital
Product Innovation
polytron sangat gemar
melakukan inovasi, salah satu inovasinya yaitu dengan melakukan perubahan
teknologi analog ke digital. Dengan fokus berinvestasi di produk teknologi
digital, polytron dapat memposisikan produk-produknya sebagai produk premium. polytron
juga menerapkan Sashimi Theory yaitu menjual
dengan harga tinggi pada hari pertama disaat
masih fresh, namun menurunkan harganya secara dramatis setelahnya karena produk
sudah tidak lagi fresh.
4. Diversifikasi produk,
polytron bertujuan untuk menaikkan
harga dan profit margin dengan menjual produk-produk yang berkualitas tinggi,
tidak hanya ditekankan pada teknologi baru, tapi juga desain. Ini membutuhkan
strategi inovasi yang dapat menghasilkan produk-produk yang baru dan menarik.
CEO Yun memutuskan bahwa polytron hanya akan menjual produk-produk high-end,
sehingga membutuhkan investasi dengan jumlah besar untuk penelitian. Penerapan
inovasi desain tersebut tidak hanya untuk produk-produk final consumer,
tapi pada input-input yang penting.
Oleh karena itu, diversifikasi
produk membuat polytron menjadi berbeda dari kompetitornya sehingga
polytron dapat masuk dalam setiap kategori elektronik.
Diversivikasi memungkinkan polytron ikut bermain di
siklus chip yang juga dipakai oleh beberapa
produsen elektronik lainnya. Dengan strategi memposisikan
produk yang terperinci, maka polytron akan semakin
mudah untuk memasarkan kepada segmen yang tepat.
5.
Digital-Convergence
Strategy
polytron memusatkan
perusahaannya untuk bermain di produk
teknologi digital. Ia pun berhasil berdiri sebagai leader dalam era
digital.
Polytron Digital
Convergence mengacu pada dua trend, yaitu
menggabungkan beberapa teknologi ke dalam satu
produk utama (major product) dan beberapa
teknologi yang terhubung dalam satu jaringan. Sebagai contoh Palm OS yang
digabungkan dengan Cell phone dan Cell
phone yang digabungkan dengan kamera menjadi tipe SPH-i700. Dengan
pemusatan pada teknologi digital, maka akan membawa kepada jaringan
dimana-mana.
C. ANALISIS
EKSTERNAL PERUSAHAAN
Polytron vs Sony
Sejak
2003 penjualan Sony cukup stagnan atau cenderung turun. Selain itu
profitabilitas merosot sejak tahun 1997. Penyebabnya adalah Sony tidak pernah
lagi meluncurkan produk-produk inovasi baru. Perusahaan tersebut gagal
berinvestasi secara dini dan agresif dalam mengembangkan produk-produknya yang
menyebabkan kalahnya persaingan dengan perusahaan-perusahaan lain.
Lain halnya dengan polytron, polytron merupakan sebuah
perusahaan yang tidak sebesar Sony namun menawarkan produk-produk unggulan dan
berkinerja hebat. TV dan produk electronics polytron juga dikenal karena
kualitasnya yang bagus. polytron menduduki peringkat pertama untuk
semikonduktor dan cukup tinggi peringkatnya untuk monitor LCD dan TV LCD.
Samsung berhasil menemukan tren utama dalam industri elektronik dan
berinvestasi secara agresif. Oleh karena itu kondisi keuangan Samsung dapat
dikatakan lebih baik daripada Samsung
Sony
memiliki sejarah meluas ke luar negeri yang lebih banyak daripada Samsung. Sony
memiliki banyak pabrik produksi di luar negeri di seluruh dunia, Samsung memang
kalah dari Sony dalam segala aspek globalisasi. Namun Samsung lebih sigap memanfaatkan
peluang-peluang dan merancang strateginya, sebagai contoh strategi dalam
menciptakan brand-marketing, dalam bidang sponsorship, R n D, dan desain
produknya.
Industry Analysis
1.
Economic& Demographic
Dalam samsung menurut pengamatan kami
produk smartphone samsung membidik pangsa remaja lanjut hingga separuh baya ,
sedangkan dalam hal ekonomi samsung membidik pangsa pasar menengah keatas.
2. Social&
Culture
Meskipun merupakan perusahaan yang
berbasis di indonesia, polytron telah berhasil meng-integrasikan dirinya dengan
baik di pasar negara berkembang di mana ia melakukan bisnis. Hal ini telah
menghasilkan pola pikir, dan berperilaku lokal yang sangat efektif dalam
menjembatani kesenjangan budaya dan sosial antara lanskap bisnis di Negara
asalnya dan pasar di mana ia beroperasi. Satu aspek yang sangat mengganggu dan
menjadi budaya perusahaan terhadap pejabat setempat dalam hal yang menyangkut
suap-menyuap untuk memperlancar bisnisnya. Perusahaan mencoba untuk mencapai
keseimbangan antara nilai-nilai aspirasi dari segi kelas konsumen dan tingkat
pendapatan yang mereka miliki.
3. Technology&
Natural Resources
Persaingan smartphone dan tablet di
era sekarang menuntut banyaknya inovasi dan tekhnologi yang baru baik dari sisi
Hardware maupun Softwarenya. Seperti banyaknya bermunculan OS baru yang mana OS
merupakan software sebuah smartphone. Smartphone atau pun table juga memiliki
sistem operasi yang powerfull untuk mendukung beragam aplikasi dan kebutuhan
penggunanya. OS yang sekarang sedang marak di perbincangkan antara lain adalah
:
- Android. Sekarang ini segala
penjuru dunia pengguna gadget sudah mengenal Android. Android di kembangkan
berdasarkan sistem kernel linux sehingga di kategorikan dalam sistem operasi
yang bersifat terbuka. Semua vendor ponsel ternama untuk sekarang sudah
menggunakan Android sebagai OS nya tidak terkecuali Samsung
- Bada. Bada adalah sebuah
mobile operating System yang telah dikembangkan oleh polytron Elektronics. OS
ini di desain untuk high-end smartphones dan lower-end feature phones. polytron
menklaim bahwa Bada akan menggantikan tempat di dunia property feature phone
platform, menggantikan feature phones menjadi smartphone.
- Blackberry OS.
Blackberry OS mempunyai keunggulan pada fiturnya yang bernama Blackberry
Messenger yaitu pesan instant sesama pengguna perangkat Blackberry.
- iOS. Tentunya kita
sudah tak asing lagi dengan device yang bernama iPhone. iOS adalah sistem
operasi yang hanya bisa di temui pada perangkat pabrikan Apple Inc. iOS
merupakan sistem operasi yang di kembangkan dari Mac OS X. iOS juga merupakan
sistem operasi yang open source di bawah naungan Apple Public Source License
(APSL). Di iOS terdapat abstraction layers, Core OS layers, Core Service
layers, Media layers, Cocoua Touch Layers. iOS juga terkenal akan SIRI yaitu
sejenis voice command yang terkenal akan ke akuratan nya. iOS juga memiliki
interface yang sangat elegan. Pada versi terbaru, terdapat perubahan baru dan
“penambalan” atas bug, terdapat juga iMessage yang merupakan instant messenger
bagi sesama pengguna IOS.
- MeeGO. MeeGo adalah sebuah
sistem operasi mobile yang berbasis linux dan sebuah proyek open source alias
gratis. MeeGo dikembangkan untuk berbagai perangkat keras seperti netbook, komputer
tablet, nettops (dekstop komputer yang berbentuk lebih kecil), in-vehicle
infotaiment devices (perangkat infotaiment dalam kendaraan), smartTV,
smartphone dan lain sebagainya. MeeGo OS merupakan OS yang terhitung baru dan
diperkenalkan pada Mobile World Congress tahun 2010 dan yang memperkenalkan
adalah Intel dan Nokia.
- Palm OS. Palm OS merupakan
sistem operasi smartphone dan PDA yang dikembangkan oleh Palm Inc. pada tahun
1996. Palm OS diciptakan untuk memberikan kemudahan kepada penggunanya ketika
digunakan dengan user interface yang berbasis touchscreen. Saat ini, versi
berlisensi dari merek dagang Palm OS berubah menjadi OS Garnet dengan versi
terbarunya Palm OS Garnet 5.4.9. Palm OS awalnya dikembangkan di bawah komando
Jeff Hawkins dari palmComputing, Inc. lalu kemudian diakuisisi oleh US Robotic
Corp dan akhirnya dibeli oleh 3Com. Pada bulan Januari 2002 silam, Palm
mendirikan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki untuk dikembangkan dengan
lisensi Palm OS yang dinamakan dengan PalmSource. Tahun 2007 tepatnya pada
tanggal 25 Januari, ACCESS mengumumkan perubahan nama sistem Palm dari Palm OS
menjadi OS Garnet hingga sekarang ini.
- Symbian. Nokia adalah salah
satu merk lawas yang hampir semua orang sudah mengetahuinya. Symbian juga
bukanlah sistem operasi yang open source, tetapi karna diperlukan API sehingga
banyak pihak developer yang salah meng-artikan bahwa source code nya tidak di
distribusikan secara bebas.
- Windows Phone. Tidak hanya
membuat sistem operasi untuk kebutuhan dekstop, Microsoft juga ikut bersaing
dalam sistem operasi mobile. Versi terbaru OS buatan Microsoft ini adalah
Windows Phone 8 yang akan berjalan di atas kernel Windows NT, yang biasa
digunakan untuk segmen entreprise. Nokia dan HTC adalah dua dari sekian vendor
gadget yang menggunakan OS ini. Jajaran ponsel Nokia yang menggunakan OS
Windows Phone adalah seri Lumia. Sedangkan beberapa seri smartphone HTC yang
memakai OS ini adalah HTC Zenith, HTC Accord dan HTC Rio.
Paparan di atas menjelaskan
perkembangan OS atau software untuk smartphone di era sekarang. Sedangkan dari
hardware nya sendiri banyak tekhnologi baru yang bermunculan seperti Layar
1080 full HD , Prosesor Quad-Core (chip empat inti dan
chip provider seluler yang bisa terhubung dengan jaringan LTE) , Waterproof
, Eye tracking , dll.
Untuk Sumber Daya polytron sendiri,
perusahaan Samsung ini menyaring tenaga kerja yang terbaik di tiap daerahnya
dilengkapi dengan banyak program training untuk meningkatkan kompetensi SDM
nya. Selain itu, polytron juga mulai menerapkan green program yang
bertujuan untuk meminimumkan penggunaan sumber daya yang tidak dapat
diperbaharui seperti penggunaaan panel surya di smartphone nya dan
penggunaan bahan daur ulang untuk membuat unit smartphone nya.
D.Analisis
SWOT pada POLYTRON
Identifikasi Strength (Kekuatan),
Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), dan Threat (Ancaman) :
Strength :
§ polytron memiliki brand image yang melekat dikalangan
masyarakat
§ polytron telah memprakarasai Era Digital
§ Teknologi yang diciptakan mengikuti perkembangan jaman
§ polytron senantiasa melakukan inovasi-inovasi pada
perkembangan produknya
§ polytron menawarkan produk-produk yang berkualitas
§ Desain produk-produk polytron sangat baik dan di unggulkan
§ Adanya diversifikasi produk
§ Harga produk-produk polytron bervariasi dan rata-rata
terjangkau
§ polytron merupakan supplier high end mobile headset
§ polytron merupakan pemegang pangsa pasar gobal terbesar
untuk tiga belas item diantara produk polytron, termasuk semikonduktor,
TFT-LCD, monitor dan ponsel CDMA
§ polytron telah membuat kemajuan bersejarah di bidang R&D
lini semikonduktor, termasuk flash memori dan non memori, semikonduktor
pesanan, DRAM dan SRAM, dan juga memproduksi LCD terbaik di kelasnya, telpon
seluler, peralatan digital dll
§ polytron mengadakan partnership dengan Amerika dan
perusahaan ternama.
Weakness :
§ polytron harus terus menerus memaintain semua biaya untuk
tetap sukses
§ Investasi tinggi pada kativitas R&D (menginvestasikan
paling sedikit 9% dari pendapatan penjualan pada aktivitas R&D)
§ Budaya korporasi yang tidak fleksibel
§ Pengalaman dalam mengelolah perusahaan global masih terbatas
§ Adanya tekanan yang ketat pada karyawan untuk mancapai
sasaran
§ polytron tidak memiliki strategi marketing, masalah
penyebaran produk akan meningkat
§ polytron belum memiliki banyak pengalaman pada televisi
berteknologi tinggi pada segmen tsb
§ polytron belum memiliki jaringan penjualan dan pelayanan
yang sebanding dengan pesaingnya
Opportunity :
§ Produk-produk yang ditawrarkan polytron merupakan produk
keperluan rumah tangga yang dicari
§ Era digital yang terus berkembang di jaman yang semakin
modern
§ Adanya peningkatan permintaan masyarakat akan barang-barang
elektronik yang sudah merupaka suatu kebutuhan
§ Tingkat gengsi pada masyarakat yang selalu ingin memiliki
produk elektronik terbaru dan tercanggih
§ Pengaruh globalisasi yang mendorong pemasaran barang
elektronik yang tiada batas
§ Permintaan masyarakat pada produk-produk yang gaya, best
practice, simple dan respon yang cepat pada perubahan pasar
§ polytron memiliki program yang memperkuat pikiran dan
mendorong kreativitas generasi muda
Threat :
§ Adanya ketergantungan produk-produk lokal pada negara
tertentu sehingga pasar sulit ditembus
§ Kekuatan merk lain yang lebih dahulu menguasai pasar
§ Munculnya produk-produk baru dari perusahaan lain yang lebih
inovatif
§ Adanya produk-produk dari perusahaan lain yang menawarkan
harga yang lebih mudah dengan kualitas yang tidak kalah bagus
§ Ketidakstabilan perekonomian tiap-tiap negara
§ Era globalisasi yang mendorong perusahaan Eropa masuk dan
melakukan penetrasi pasar Asia
§ Konsumen memiliki banyak pilihan terhadap merk lain
§ Lingkungan bisnis yang sangat tidak pasti dan pasar yang
semakin kompetitif
§ Terjadinya krisis financial yang menyebabkan turunya daya
belia masyarakat
§ Kompetisi intens pada produk televisi berwarna
§ Budaya indonesia yang lebih menekankan hirerki yang dapat
menghambat ide-ide kreatif atau pendapat yang berbeda
Berdasarkan analisa internal dan eksternal, diperoleh
butir-butir kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman. Maka dapat ditentukan
pembobotan dari masing masing butir tersebut. bobot setiap factor dari
Strength, Weakness, Opportunity, Threats diberi nilai = 1,00. sedangkan untuk
masing – masing rating factor akan diberi criteria sebagai berikut :
Untuk rating faktor Strength diberi kriteria :
§ Rating
1 : Sedikit Kuat
§ Rating
2 : Agak Kuat
§ Rating
3 : Kuat
§ Rating
4 : Sangat Kuat
Untuk rating faktor Weakness diberi kriteria :
§ Rating
1 : Sedikit Lemah
§ Rating
2 : Agak Lemah
§ Rating
3 : Lemah
§ Rating
4 : Sangat Lemah
Untuk rating faktor Threat diberi kriteria :
§ Rating
1 : Sedikit Mengancam
§ Rating
2 : Agak Mengancam
§ Rating
3 : Mengancam
§ Rating
4 : Sangat Mengancam
Untuk rating faktor Opportunity diberi kriteria :
§ Rating
1 : Sedikit Peluang
§ Rating
2 : Agak Peluang
§ Rating
3 : Peluang
§ Rating
4 : Sangat Peluang
F. Matriks SWOT Kearns
Eksternal Internal
|
OPPORTUNITY
|
TREATHS
|
STRENGTH
|
ComparativeAdvantage
|
Mobilization
|
WEAKNESS
|
Divestment/Investment
|
Damage Control
|
Agar polytron dapat
menganalisis situasi saat ini, maka digunakanlah analisis SWOT dengan melakukan
penilaian terhadap faktor internal dan eksternal menggunakan pendekatan
kuantitatif. Penilaian terhadap indikator digunakan nilai berskala empat, yaitu
satu = di bawah rata-rata; dua = rata-rata; tiga = di atas rata-rata; dan empat
= sangat baik.
IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary)
Strength
(Kekuatan)
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
polytron memiliki brand image yang melekat di kalangan masayarakat
|
3
|
0.07
|
4
|
0.28
|
polytron telah memprakarsai Era Digital
|
4
|
0.09
|
4
|
0.36
|
Teknologi yang diciptakan
mengikuti perkembangan jaman
|
4
|
0.09
|
4
|
0.36
|
polytron senantiasa melakukan inovasi-inovasi pada perkembangan
produknya
|
4
|
0.09
|
4
|
0.36
|
polytron menawarkan produk-produk yang berkualitas
|
4
|
0.09
|
4
|
0.36
|
Desain produk-produk polytron sangat
baik dan di unggulkan
|
3
|
0.07
|
3
|
0.21
|
Adanya diversifikasi produk
|
3
|
0.07
|
3
|
0.21
|
Harga produk-produk polytron bervariasi
dan rata-rata terjangkau
|
4
|
0.09
|
3
|
0.27
|
polytron merupakan supplier high end mobile headset
|
4
|
0.09
|
3
|
0.27
|
polytron merupakan pemegang pangsa pasar global terbesar untuk
tiga belas item di antara produk Samsung, termasuk semikonduktor, TFT-LCD,
monitor dan ponsel CDMA
|
3
|
0.07
|
3
|
0.21
|
polytron telah membuat kemajuan bersejarah di bidang R&D lini
semikonduktor, termasuk flash memori dan non memori, semikonduktor pesanan,
DRAM dan SRAM, dan juga memproduksi LCD yang terbaik di kelasnya, telpon
seluler, peralatan digital dll
|
3
|
0.07
|
2
|
0.14
|
polytron mengadakan partnership dengan Amerika dan perusahaan
ternama
|
3
|
0.07
|
2
|
0.14
|
Total
|
45
|
0.96
|
3.17
|
Weakness
(Kelemahan)
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
polytron harus terus menerus memaintain semua biaya untuk tetap
sukses
|
3
|
0.12
|
-2
|
-0.24
|
Investasi tinggi pada aktivitas
R&D (menginvestasikan paling sedikit 9% dari pendapatan penjualan pada
aktivitas R&D)
|
3
|
0.12
|
-2
|
-0.24
|
Budaya korporasi yang tidak fleksibel
|
3
|
0.12
|
-1
|
-0.12
|
Pengalaman dalam mengelolah
perusahaan global masih terbatas
|
3
|
0.12
|
-4
|
-0.48
|
Adanya tekanan yang ketat pada
karyawan untuk mancapai sasaran
|
3
|
0.15
|
-2
|
-0.30
|
polytron tidak memiliki strategi marketing, masalah penyebaran
produk akan meningkat
|
4
|
0.15
|
-4
|
-0.60
|
polytron belum memiliki banyak pengalaman pada televisi
berteknologi tinggi pada segmen tsb
|
3
|
0.15
|
-3
|
-0.45
|
polytron belum memiliki jaringan penjualan dan pelayanan yang
sebanding dengan pesaingnya
|
4
|
0.15
|
-4
|
-0.60
|
Total
|
26
|
1.08
|
-3.03
|
EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary)
Opportunity
(Peluang)
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Produk-produk yang ditawarkan polytron merupakan produk keperluan rumah tangga yang selalu
dicari
|
4
|
0.17
|
4
|
0.68
|
Adanya peningkatan permintaan
masyarakat akan barang-barang elektronik yang sudah merupakan suatu kebutuhan
|
4
|
0.17
|
4
|
0.68
|
Tingkat gengsi pada masyarakat
yang selalu ingin memiliki produk elektronik terbaru dan tercanggih
|
3
|
0.13
|
3
|
0.39
|
Pengaruh globalisasi yang
mendorong pemasaran barang elektronik yang tiada batas
|
3
|
0.13
|
3
|
0.39
|
Era digital yang terus berkembang
di jaman yang semakin modern
|
3
|
0.13
|
3
|
0.39
|
Permintaan masyarakat pada
produk-produk yang gaya, best practice, simple,dan respon yang cepat pada
perubahan pasar
|
3
|
0.13
|
2
|
0.26
|
polytron memiliki program yang memperkuat pikiran dan mendorong
kreativitas generasi muda
|
3
|
0.13
|
2
|
0.26
|
Total
|
23
|
3.05
|
Threat
(Ancaman)
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
Adanya ketergantungan
produk-produk lokal pada negara tertentu sehingga pasar sulit ditembus
|
4
|
0.11
|
-3
|
-0.33
|
Kekuatan merk lain yg lebih dahulu
menguasai pasar
|
4
|
0.11
|
-4
|
-0.44
|
Munculnya produk-produk baru dari
perusahaan lain yang lebih inovatif
|
4
|
0.11
|
-4
|
-0.44
|
Adanya produk-produk dari
perusahaan lain yang menawarkan harga yang lebih murah dengan kualitas yang
tidak kalah bagus
|
3
|
0.09
|
-4
|
-0.36
|
Ketidakstabilan perekonomian
tiap-tiap Negara
|
3
|
0.09
|
-3
|
-0.27
|
Era globalisasi yang dapat
mendorong perusahaan Eropa masuk dan melakukan penetrasi pasar Asia
|
3
|
0.09
|
-3
|
-0.27
|
Konsumen memiliki banyak pilihan
terhadap merk lain
|
3
|
0.09
|
-3
|
-0.27
|
Lingkungan bisnis yang sangat
tidak pasti dan pasar yang semakin kompetitif
|
3
|
0.09
|
-4
|
-0.36
|
Terjadinya krisis financial
menyebabkan turunya daya beli masyarakat
|
3
|
0.09
|
-3
|
-0.27
|
Kompetisi intens pada produk
televisi berwarna
|
3
|
0.09
|
-2
|
-0.18
|
Budaya Korea yang lebih menekankan
hirerki yang dapat menghambat ide-ide kreatif atau pendapat yang berbeda
|
3
|
0.09
|
-2
|
-0.18
|
Total
|
36
|
1.05
|
-3.37
|
G.
ANALISIS MATRIKS SWOT
§ Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analisis internal
dan eksternal pada table dituliskan diatas, hasilnya dapat dirangkum sebagai
berikut :
- Skor total Total
Strength : 3.17
- Skor Total Weakness
: -3,03
- Skor Total Opportunity
: 3.05
- Skor Total
Threat
: -3.37
Maka, penentuan polytron dapat digambarkan sebagai matrik
SWOT, seperti :
§ Koordinat Analisis Internal:
Sumbu x = (Skor Kekuatan – Skor Kelemahan)/2
(3,17 – 3,03) : 2 = 0,07
§ Koordinat Analisis Ekternal:
Sumbu y = (Skor Peluang – Skor Ancaman)/2
(3,05 – 3,37) : 2 = -0,16
Jadi, titik koordinatnya terletak pada (0,07 ; -0,16 )
Diagram SWOT
Kesimpulan
Berdasarkan
nilai bobot dan rating setiap unsur matrik di atas, maka diketahui
bahwa posisi perusaaahn saat ini berada pada kuadran IV, yaitu kuadran
combination yang terletak pada titi koordinat (0.07,-0.16).
Kuadaran
|
Posisi
titik
|
Luas
Matriks
|
Ranking
|
Prioritas
Strategi
|
I
|
(3.34; 3.05)
|
10.19
|
3
|
Rentrechment
|
II
|
(3.03; 3.05)
|
9.24
|
4
|
Stability
|
III
|
(3.03; 3.37)
|
10.21
|
2
|
Growth
|
IV
|
(3.34; 3.37)
|
11.26
|
1
|
Combination
|
Setelah diketahui titik koordinat
tersebut maka posisi unit perusahaan di ketahui pada kuadran IV sehingga
mempunyai strategi yang lebih baik dan penyempurnaan analisis dengan menghitung
luasan wilayah pada tiap kuadran.
1.
Pada kuadran I ( S O Strategi )
strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah menggunakan kekuatan
perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan
a. Memperkenalkan merek untuk pertumbuhan usaha dan
perluasan pasar
b. Selalu melakukan inovasi pada produk – produknya
c. Investasi pada R&D dan terus mengadakan partnership
dengan perusahaan-perusahaan ternama untu menghadapi pemasaran tiada batas
d. Memanfaatkan produksi massal, sehingga biaya dapat
ditekan dan dapat menawarkan harga yang murah
2. Pada kuadran II ( W
O Strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan pada kesempatan sebagi acuan
untuk
memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan.
a. Pangsa pasar baru untuk meningkatkan profitabilitas
b . Memenuhi kebutuhan konsumen dan menjual produk
berkualitas dunia
c. Menaikkan margin inovasi produk untuk mengendalikan
keuntungan
d. Membeli/bekerja sama dengan perusahaan lain untuk
memperoleh teknologi lanjut untuk lebih mempercepat
kemajuan teknologi, namun sebelumnya harus mempelajari
teknik-teknik merger dan akuisisi di luar
negeri/Akuisi teknologi baru untuk inovasi
3. Pada kuadran III ( S T Strategi ) Menjadikan setiap
kekuatan untuk menghadapi setiap ancaman dengan
menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang
a. Membuat brand-image Polytron lebih mendunia, sehingga
konsumen lebih tertarik pada Polytron
b. Terus menerus melakukan inovasi produk agar tidak kalah
dengan kompetitor lainnya
c. Perhatian lebih pada teknologi, kualitas, deferensiasi
produk, dan kepeminpinan harga dengan tetap
mengedepankan kualitas.
d. Secara aktif berinvestasi pada pemasaran dan distribusi
dan memperluas pasar dengan memanfaatkan
kekuatan- kekuatan yang dimilikinya
4. Pada kuadran IV ( W T Strategi ) Meminimumkan segala
kelemahan untuk menghadapi setiap ancaman.
a. Diferensiasi untuk menghindari komoditas pasar yang
serupa
b. Diversifikasi ke pangsa pasar baru
c. Investasi pada merek dan program loyalitas kepada
pelanggan
d. Selalu berinovasi dan tetap mengupayakan desain-desain
yang menarik
Berdasarkan diagram bobot dan
rating pada setiap unsur matrik SWOT sebagaiman di jabarkan diatas, bahwa
posisi perusahaan saat ini berada pada kuadran II yaitu kuadran kombinasi
dimana strategi umum yang dapat dilakuakan perusahaan adalah membuat keunggulan
sebagai acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan.
H.
STRATEGI BISNIS UNIT
- Prioritas I
Menciptakan produk baru untuk pelanggan yang sama dimana
produk baru ditujukan untuk segmen kalangan menengah
§ Faktor penentu
keberhasilan :
Inovasi teknologi, produk yang berkualitas dan harga yang terjangkau
Inovasi teknologi, produk yang berkualitas dan harga yang terjangkau
§ Aktivitas yang dilakukan :
Meningkatkan teknologi OS , Pengadaan SDM yang berkompeten di bidangnya dan Penggunaan dana sesuai dengan alokasi yang sudah ditentukan
Meningkatkan teknologi OS , Pengadaan SDM yang berkompeten di bidangnya dan Penggunaan dana sesuai dengan alokasi yang sudah ditentukan
1.
Output
: Polytron Android seri PW1100 S WIZARD
2.
Outcome : Meningkatkan volume
penjualan pada market share
3.
Impact :
Citra perusahaan meningkat dan Sebagai pelopor digital pertama di indonesia
industri teknologi
- Prioritas II
Meningkatkan pangsa pasar yang ada untuk produk tertentu
melalui usaha pemasaran secara besar-besaran
§ Faktor penentu keberhasilan :
SDM yang berkompeten di bidang pemasaran, memiliki strategi pemasaran dan tersedianya anggaran biaya
SDM yang berkompeten di bidang pemasaran, memiliki strategi pemasaran dan tersedianya anggaran biaya
§ Aktivitas yang dilakukan :
Merekrut SDM yang ahli di bidang pemasaran baik ekternal maupun internal minimal sarjana, Melakukan promosi/mengefektifkan iklan dan mengalokasikan dana sesuai kebutuhan
Merekrut SDM yang ahli di bidang pemasaran baik ekternal maupun internal minimal sarjana, Melakukan promosi/mengefektifkan iklan dan mengalokasikan dana sesuai kebutuhan
1.
Output
: Pangsa pasar pesaing menurun, menguasai pangsa pasar
2.
Outcome : Total penjualan industri
dan profit perusahaan meningkat
3.
Impact :
Semakin meluasnya pangsa pasar
- Prioritas III
Menambah produk – produk baru yang saling berhubungan untuk
pangsa pasar yang sama
§ Faktor penentu keberhasilan :
Inovasi teknologi, pengadaan SDM yang ahli dan harga yang kompetitif
Inovasi teknologi, pengadaan SDM yang ahli dan harga yang kompetitif
§ Aktivitas yang dilakukan :
Meningkatkan teknologi OS, merekrut 10 orang yang berkompeten di bidangnya minimal sarjana dan harga menyesuaikan kebutuhan masyarakat Asia
Meningkatkan teknologi OS, merekrut 10 orang yang berkompeten di bidangnya minimal sarjana dan harga menyesuaikan kebutuhan masyarakat Asia
1.
Output
: tablet
2.
Outcome : Meningkatkan penjualan
produk dan profit perusahaan
3.
Impact :
Citra perusahaan meningkat
-Prioritas IV
Menambah produk – produk baru yang saling tidak berhubungan
untuk pangsa pasar yang berbeda
§ Faktor penentu keberhasilan :
Inovasi produk, harga yang terjangaku dan kapasitas produk yang besar
Inovasi produk, harga yang terjangaku dan kapasitas produk yang besar
§ Aktivitas yang dilakukan :
Menggembangkan ide-ide baru, pemberian discount dan menambah kapasitas yang lebih besar dari produk yang sudah ada.
Menggembangkan ide-ide baru, pemberian discount dan menambah kapasitas yang lebih besar dari produk yang sudah ada.
1.
Output
: Kulkas, Televisi, Ac
2.
Outcome : Meningkatkan penjualan
produk dan profit perusahaan
3.
Impact :
Citra perusahaan meningkat
Porter’s
Five Forces
Ancaman pendatang baru
Modal dan asset yang besar
dibutuhkan jika ingin masuk ke industri mobile. Sulit untuk
memulai di sebuah industri dimana telah ada perusahaan yang beroperasi dengan
berbagai strategi biaya. Tetapi jika bisa menemukan alternative produk dan
berinovasi mungkin saja bisa masuk dan bertahan di industri tersebut. Pendatang
baru akan di hadapkan pada isu permanent di industri ini yakni berinvestasi
pada R&D yang bisa menciptakan produk inovatif dan unik. Selain itu
pendatang baru juga harus dengan cepat memperkuatbrand name ketika
mencapai economic of scale perusahaannya melalui proses supply
chain , sertapengembangan jalur dan infrastruktur distribusi. Dari hal yang
diuraikan di atas dapat dilihat bahwa kesempatan pendatang baru untuk masuk
menjadi rendah.
Ancaman dari produk
pengganti
Bagi polytron, hampir semua
handphone yang memiliki fungsi dan performansi hampir sama dengan polytron dapat
diperhitungkan sebagai produk substitutes dilihat dari OS yang
digunakan. Ini termasukdevice yang dijalankan oleh Android Operating
system (OS) dan yang bukan di buat oleh polytron (MotorolaDroid)
ataupun perangkat lain dengan OS yang berbeda seperti iPhone atau Blackberry.
Ancaman produk pengganti di dalam industri sendiri apabila di lihat dari
perangkatnya tidaklah tinggi, walaupun banyak tablet yang beredar untuk
menggantikan posisi smartphone tetapi keberadaan ponsel belum
bergeser fungsi.
Daya Tawar dari
supplier
Jika meninjau perusahaan polytron ini,
daya tawar supplier nya rendah karena polytron adalah penghasil sebagian besar
komponen / piranti untuk produk yang di jualnya.
Kekuatan Pembeli
Pembeli memiliki kekuatan yang besar
untuk beralih ke satu produk karena mudahnya akses informasi pada era sekarang
mengenai spesifikasi lengkap produk, tekhnologi serta harga yang sangat
bersaing untuk barang elektronik.
Rival yang kompetitif
Banyak sekali pesaing yang bergelut di
industri yang sama dengan perusahaan polytron. Dengan kemajuan tekhnologi yang
pesat akan menjadi susah bagi polytron untuk meraup untung besar jika tidak
selalu melakukan inovasi dan membuat gebrakan baru seperti apa yang telah
mereka lakukan sebelumnya.
Komentar :
Dalam menyusun strategi disusun
berdasarkan kondisi yang ada di dalam perusahaan tersebut. Dimana
perusahaan tersebut dalam situasi perubahan dan perkembangan yang sangat
cepat dan pesat, seperti saat ini sehingga mustahil dilakukan estimasi yang tepat
dan akurat. Resikonya agar strategi ini tetap relevan dengan perkembangan yang
ada maka harus dilakukan evaluasi dan penyesuaian setiap perkembangan
teknologi. Rencana strategis inilah yang akan menentukan apakah apa yang
dicita-citakan polytron benar-benar terwujud sesuai dengan visi dan misi
perusahaan tersebut. Oleh karena itu, polytron harus mampu bersaing dan
mengerahkan semua potensi yang dimiliki perusahaan ini untuk menjalankan
rencana strategi ini.
Analisis Strategi
Berdasarkan data dari hasil analisis
SWOT maka penentuan kebijakan strategi polytron sesuai dengan kondisi yang ada
di perusahaan tersebut, baik kondisi internal maupun kondisi eksternal. Hasil
dari Key Performance Indicator juga menunjukkan bahwa pencapaian masing-masing strategi
unit bisa menunjukkan hasil yang sangat baik. Beriku ini analisa analisa
dari masing-masin g strategi unit tersebut :
§ Untuk menciptakan produk baru untuk pelanggan yang sama
dimana produk baru ditujukan untuk segmen kalangan menengah , polytron melakukan
inovasi teknologi guna mempercepat segala akses internet yang dibutuhkan
pelanggan serta kualitas dari produk itu sendiri tetap unggul sehingga
pelangga meningkat khususnya Asia
§ Dalam usaha meningkatkan pangsa pasar, polytron berambisi
untuk menguasai pasar ponsel dunia. Berbagai macam bentuk strategi pemasaran
pun dilakukan guna menarik konsumen. Dimana saat ini semakain gencar-gencarnya
peminat android dengan OS yang semakin hari semakin canggih. Ini yang membuat polytron
unggul sampai saat ini khususnya di pasar Asia
§ Selain produk yang sudah ada dan beredar di pasar ponsel, polytron
tetap menambah produk-produk baru yang sejenis hanya melakukan inovasi produk
dan teknologi OS yang digunakan. Sehingga tercipta produk berseri dengan harga
yang kompetitif. Dimana setiap tahun permintaan akan kebutuhan gadget terus
meningkat.
§ Agar polytron mampu bersaing dengan produk yang lain, polytron
terus menggali ide-ide baru dengan menambah produk-produk baru yang tidak
saling berhubungan dengan pangsa pasar yang berbeda, seperti alat-alat rumah
tangga. Selain ponsel polytron juga memproduksi kulkas, kipas angin,
TV,AC dll. Dengan demikian polytron terus melakukan inovasi produk dan
meningkatkan citra perusahaan.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Terima
kasih kepada pihak yang membantu para karyawan PT.HIT Kudus bagian Departemen
HRD yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya
banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada sayademi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnnya juga parapembaca yang budiman pada umumnnya.
Tetap jayalah POLYTRON,,bersainglah dengan vendor global,,dan semoga polytron menjadi kebanggan bangsa khususnya generasi indonesia yg sedang berkembang,,kalo boleh nyaran ttaplah beroperasi dan kuatkan dalam industri smartphone supaya dari produk tersebut orang sadar akan kualitas polytron..
BalasHapus(Merdeka)saya jg nanti kalo bisa setelah lulus akan melamar supaya ikut membangun produk indonesia.. ~jayalah terus polytron...indonesia bisa (y)
semangat dan terus berjaya POLYTRON..indonesia bisa
BalasHapusCaranya gimana gan...bisa DO ke perusahaan polytron....prosedurnya gmn?
BalasHapus